Suatu ketika ada sosok pemuda yang ingin memiliki burung ya sebut saja seorang Tuan Muda mulai nekat mencari burung untduk dipelihara.
Beo melotot memandang samping terkekeh - kekeh ketika tertampak wajah Tuan Muda. Tuan Muda tertarik melihat Bangau Putih melompat melewati daun - daun bersama bangau hitam. Tetapi, Tuan muda bingung. Haruskah Tuan Muda menangkap Bangau Putih atau Burung Beo untuk peliharaannya? Kala Tuan Muda hampir tidak tahu kalau Burung Beo selalu mengikuti Tuan Muda. Kemana ia pergi atau mencari majikan yang lain. Beo itu berisik tapi indah bulunya dan matanya bulat bak kelereng intan. Walau semua orang tidak menyukainya tetapi Tuan Muda belum tentu demikian. Tuan Muda pun masih terpukau melihat Bangau Putih dan belum pernah mencoba menangkapnya. Tuan Muda bingung mau pelihara burung yang mana..
Dipersimpangan jalan dimana Tuan Muda bertemu dengan para pemburu. Para Pemburu kaget melihat Putra Mahkota itu berjalan sendirian tanpa pengawal seorangpun. Lalu salah seorang pemburu bertanya ke Tuan Muda " Tuan Muda, mengapa Tuan berjalan sendiri? Disini sangat berbahaya.. Maukah Tuan hamba antar keistana?", dan Tuan Muda menjawab " Hehe jangan khawatir saya kesini hanya mencari seekor burung dihutan, lagipula saya pernah diasingkan disini..". Kini tuan muda membuat sayembara kecil ke para pemburu, bahwa siapa yang berhasil menangkap bangau putih tanpa melukainya akan mendapat imbalan. Para pemburu tentunya sangat tertarik atas tawaran Tuan Muda tadi. Lalu para pemburu langsung mencari bangau putih yang diminta Tuan Muda.
Tak terasa hari berganti, Tuan Muda terus mencari... pakaian kebesaran kaisar dari istana mulai lusuh bak karpet tua. Ketika itu ,seorang pembantu tuan muda datang menghampiri tuan, langkah kecil badan membungkukkan diri menumpah hormat ke tuan muda itu. Tuan Muda mendapat saran dari seorang pembantu yang setia dan tahu tabiat Tuan Muda. " tuan muda adakalanya kalau tuan berkehendak, alangkah baiknya kalau tuan muda memelihara dua - duanya, dan burung - burung itu biar hamba yang mencarinya" kata pembantu itu. " hmm akan tetapi kutakut kedua burung itu akan bertengkar di istana, aku mau satu ekor burung, Bangau Putih atau Beo? Mereka selalu terngiang dipikiranku.." kata tuan muda.
" Menurutmu burung mana yang layak kupelihara?" tanya Tuan Muda
" Sebaiknya Tuan memilih Burung Beo, yang selalu mengikuti Tuan pergi kemanapun hingga ke jantung hutan. Pulanglah ke istana Tuan, biar hamba yang mencari Beo yang mengikuti Tuan, mungkin tak jauh dari sini.." kata si pembantu menyarankan.
Sepulang dari hutan, Tuan Muda semakin kebingungan. Terlanjur sudah, kedua burung itu dicarinya. Sambil menunggak anggur, Tuan Muda memejamkan mata dan bernafas tenang. Dalam hatinya berkata..
"Akan kupelihara dan kurawat burung yang masuk keistanaku lebih dahulu..."
Tuan muda mencari burung
Tuan muda yang kebingungan sedang menggosok lukisan burung merak di kamarnya. Penasehatnya belum mendapatkan burung beo yang diminta taun muda. Kini beo yang diidam – idamkan tuan muda berubah pikiran lalu pergi jauh meninggalkan hutan yang indah dan damai. Tak terpikirkan dibenak tuan muda itu tentang burung bangau putih yang cantik. Padahal para pemburu sedang gencar – gencarnya menangkap bangau putih. Tuan muda terus tidur dan memeluk lukisan burung merak yang ada di dekapannya.
“ mau burung bangau, mau burung beo.. hmmm rasanya mau tidur saja dan memikirkan masa depan negriku yang kecil ini… nggrrrooook …. Zzzzz ..“
Tuan muda tidur dengan pulas.. penasehat pulang keistana… dan para pemburu membawa hasil buruan berupa kijang kerumahnya..
Apakah ini akhir ceritanya? Mungkin saja belum..