Hak. Tiada yang sempurna, torehkan tinta diatas kertas. Jinakkan diri dengan kesempurnaan seni. Ya aku jinak. Hakmu, melawan, oke mengalah. Aku jinak karena kertas, seolah jadi barang keramat melindungimu dan tetap gagah memegang hak.
Biarkanlah bayang bicara, hak sudah terbatas. Jangan kalahkan kesempurnaan bayang. Kutetap pulas diselimuti bayang. Kau pun tetap gagah memeluk hak Memang aku bukan Tuhan, sempurna ini hanyalah kata yang misal salah satu syarat asing perfect.
Jadi, bolehlah aku berkata sempurna untuk melindungi hak. Hak yang kau anggap anakmu mungkin dipiara sungguh-sungguh. Silahkan. Biarkan aku pergi sebentar, menjauh sampai tak menyentuh apapun.
Tak ada lagi, tak ada yang ada.
"SEMPURNA!"
Terimakasih.
Angin membawa pesan bahwa Tuhan bukan dalang. Ini murni, karena setiap lakon adalah peran utama. Mereka berkata tanpa skenario, menari tanpa koreografi, berekspresi tanpa akting. Merekalah lakonnya dan merekalah dalangnya yang kala menjadi kisah baik atau buruk. Relasi berbaur dengan sendirinya. momen tak pernah putus. Latar berganti. Bisa horizontal maupun vertikal.
Sabtu, 30 November 2013
Senin, 14 Oktober 2013
Dunia ego para lakon menyatu menjadikan hubungan yang lebih dari sandiwara
“Mereka (karakter)
ibarat ikan-ikan yang kutaruh di aquarium dan kutonton tingkahnya. Itu
ceritaku.”
Jumat, 04 Oktober 2013
Kover Komik Tinggal Kenangan
bahan Tinta cina, Kuas, dan air. Mata John Lennon bolong jadi ane kasih kacamata biar tetep kece. Disitu tinggi ane lebih 4cm dari Ringo Starr. Tapi malah jangkung kaya galah. Hihihihihihihihi
Kamis, 15 Agustus 2013
Aturan Mainmu
Aturan mainmu, aturan semua
Aturan mainmu, dari dulu bikin aturan
Aturan mainmu, sekereta bergerbong-gerbong
Aturan mainmu, adanya secarik ukur
Aturan mainmu, adanya materi ukur
Aturan mainmu, mencetak dramamu
Aturan mainmu, tralalamu memabukkan
Aturan mainmu, mana musuhmu mana temanmu
Aturan mainmu, mana milikmu mana milikku
Aturan mainmu, ceritamu cerita semua
Biarpun aturan mainmu kau langgar juga
Cari cara menutup aib
Dibuatlah Aturan main barumu
Edan!
Cipt. Audij
Tgl. 8 Agustus 2013
Aturan mainmu, dari dulu bikin aturan
Aturan mainmu, sekereta bergerbong-gerbong
Aturan mainmu, adanya secarik ukur
Aturan mainmu, adanya materi ukur
Aturan mainmu, mencetak dramamu
Aturan mainmu, tralalamu memabukkan
Aturan mainmu, mana musuhmu mana temanmu
Aturan mainmu, mana milikmu mana milikku
Aturan mainmu, ceritamu cerita semua
Biarpun aturan mainmu kau langgar juga
Cari cara menutup aib
Dibuatlah Aturan main barumu
Edan!
Cipt. Audij
Tgl. 8 Agustus 2013
Minggu, 07 Juli 2013
Kamarku
Yang sempit
Yang sunyi
Yang pengap
Yang gerah
Yang gigil
Yang gatal
Yang bau
Walau
enek dilihat
Tapi enak
disinggah
Walau
ingin keluar
Tapi betah
dikamar
Kandangnya
Amuk
Gudangnya
Ilham
Penjara
tangis, istana tawa
Cipta.
Audij
Tanggal
19 Februari 2013
Bukan Fatamorgana
Ah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pelir
menguncup
Aku
bingung ingin tertawa
Kubuang segala khayal
Kubuang itu harap
Hmmm
pejamkan mata
Sekitar
suara rasa tak pernah berubah
Aaah
bukakan mata
Kulihat
sekeliling segala arah
Oh!!!
KAU
MASIH ADA!
HAI
Cipta.
Audij
Tanggal.
19 Februari 2013
Ceritaku
Aku
bukan dalang
Akulah
saksi ceritaku
Tuk
kunikmati
Mungkin
juga kamu
Ini reaksi!
Bukan teori!
Tak
kurang tak lebih tak pasti
Semuanya
berjalan begitu
Semaunya
diakhiri dan dilanjuti
Itulah
ceritaku
Cipta.
Audij
Tanggal
19 Juni 2013
Kamis, 02 Mei 2013
Asal tulis (blom selesai)
Tak pernah semarah gila sebelum melihat kalian menyebrang fakultas. Ingin tidur di Mushola atau mungkin di perpus untuk melupakan fatamorgana. fuuuuuuh. Kesenangan ini datang pas semua orang belum tahu cantiknya bumbu kacang diantara mereka. Apalagi yang disebrang maupun mas disana sudah punya konsentrasi. Entah bagaimana bumbu kacang lebih cantik daripada Mayonaise.
Sekarang aku tahu
Sekarang aku tahu mengapa lukisan abstrak bisa dibilang bagus. Karena kamu...
Minggu, 14 April 2013
Aku Tak Sempat lagi
Kepada gulingku tersayang, kini abang sempat menemanimu hanya akhir pekan. Kesibukan ini membikin betapa pentingnya berbagi denganmu. Keheningan lalu adalah pemborosan, tapi kata om John malah penting bahkan kata Romo bisa disebut proses.
Senang rasanya menyempatkan diri mengetik ungkapan ini. Tak peduli kata mereka pokoknya kini kau sangat penting bagiku. Maaf atas keheningan itu. Abang sayang engkau adinda guling. Cintaku kini menderang menanda aku disana.
peluk cium
Audij
Senang rasanya menyempatkan diri mengetik ungkapan ini. Tak peduli kata mereka pokoknya kini kau sangat penting bagiku. Maaf atas keheningan itu. Abang sayang engkau adinda guling. Cintaku kini menderang menanda aku disana.
peluk cium
Audij
Jumat, 12 April 2013
Cambuk Diri dengan Karya Sendiri
Sudah berapa lama ya kita tak bersua? Aku senang bisa disini kembali.
Maksudku disini ingin mencurahkan tentang mencambuk diri yakni memperlihatkan akibat. Kadang ketika tahu tentang kesalahan, namun kesalahan itu jadi waras, bahkan keren. Aku tak ingin terlena dalam jebakan tersebut. Ingin rasanya kubuat cerita tentang akibat yang adil. Kepasifan ini akan menangkap makna mu. Tangan gatal tak bisa diam menggores diatas media. Memang benar mereka yang sinting mendidikku jadi baik dan aman agar tidak ikutan sinting. MARAH! Mengapa jadi begini? Anomali nasihat baik dari sinting! Takdirku menjadi orang layu namun kalian tidak pernah tahu selain diriku layu. Kubuat cerita yang kumau dan tak peduli saran kewajaran sinting keparat. Aku tidak peduli dengan semuanya. Oke kalau Sinting mendidik menjadi tak sinting, tapi aku lebih nurut sama cerita ku daripada kalian. Aku berkarya menuturkan ceritera sebab-akibat yang kumau, karakter yang kumau, tema yang kumau, dan apapun. Ini bukan idealis yang sempurna ini mau seadanya yang semau-maunya
Maksudku disini ingin mencurahkan tentang mencambuk diri yakni memperlihatkan akibat. Kadang ketika tahu tentang kesalahan, namun kesalahan itu jadi waras, bahkan keren. Aku tak ingin terlena dalam jebakan tersebut. Ingin rasanya kubuat cerita tentang akibat yang adil. Kepasifan ini akan menangkap makna mu. Tangan gatal tak bisa diam menggores diatas media. Memang benar mereka yang sinting mendidikku jadi baik dan aman agar tidak ikutan sinting. MARAH! Mengapa jadi begini? Anomali nasihat baik dari sinting! Takdirku menjadi orang layu namun kalian tidak pernah tahu selain diriku layu. Kubuat cerita yang kumau dan tak peduli saran kewajaran sinting keparat. Aku tidak peduli dengan semuanya. Oke kalau Sinting mendidik menjadi tak sinting, tapi aku lebih nurut sama cerita ku daripada kalian. Aku berkarya menuturkan ceritera sebab-akibat yang kumau, karakter yang kumau, tema yang kumau, dan apapun. Ini bukan idealis yang sempurna ini mau seadanya yang semau-maunya
Langganan:
Postingan (Atom)