Kepada gulingku tersayang, kini abang sempat menemanimu hanya akhir pekan. Kesibukan ini membikin betapa pentingnya berbagi denganmu. Keheningan lalu adalah pemborosan, tapi kata om John malah penting bahkan kata Romo bisa disebut proses.
Senang rasanya menyempatkan diri mengetik ungkapan ini. Tak peduli kata mereka pokoknya kini kau sangat penting bagiku. Maaf atas keheningan itu. Abang sayang engkau adinda guling. Cintaku kini menderang menanda aku disana.
peluk cium
Audij
Angin membawa pesan bahwa Tuhan bukan dalang. Ini murni, karena setiap lakon adalah peran utama. Mereka berkata tanpa skenario, menari tanpa koreografi, berekspresi tanpa akting. Merekalah lakonnya dan merekalah dalangnya yang kala menjadi kisah baik atau buruk. Relasi berbaur dengan sendirinya. momen tak pernah putus. Latar berganti. Bisa horizontal maupun vertikal.
Minggu, 14 April 2013
Jumat, 12 April 2013
Cambuk Diri dengan Karya Sendiri
Sudah berapa lama ya kita tak bersua? Aku senang bisa disini kembali.
Maksudku disini ingin mencurahkan tentang mencambuk diri yakni memperlihatkan akibat. Kadang ketika tahu tentang kesalahan, namun kesalahan itu jadi waras, bahkan keren. Aku tak ingin terlena dalam jebakan tersebut. Ingin rasanya kubuat cerita tentang akibat yang adil. Kepasifan ini akan menangkap makna mu. Tangan gatal tak bisa diam menggores diatas media. Memang benar mereka yang sinting mendidikku jadi baik dan aman agar tidak ikutan sinting. MARAH! Mengapa jadi begini? Anomali nasihat baik dari sinting! Takdirku menjadi orang layu namun kalian tidak pernah tahu selain diriku layu. Kubuat cerita yang kumau dan tak peduli saran kewajaran sinting keparat. Aku tidak peduli dengan semuanya. Oke kalau Sinting mendidik menjadi tak sinting, tapi aku lebih nurut sama cerita ku daripada kalian. Aku berkarya menuturkan ceritera sebab-akibat yang kumau, karakter yang kumau, tema yang kumau, dan apapun. Ini bukan idealis yang sempurna ini mau seadanya yang semau-maunya
Maksudku disini ingin mencurahkan tentang mencambuk diri yakni memperlihatkan akibat. Kadang ketika tahu tentang kesalahan, namun kesalahan itu jadi waras, bahkan keren. Aku tak ingin terlena dalam jebakan tersebut. Ingin rasanya kubuat cerita tentang akibat yang adil. Kepasifan ini akan menangkap makna mu. Tangan gatal tak bisa diam menggores diatas media. Memang benar mereka yang sinting mendidikku jadi baik dan aman agar tidak ikutan sinting. MARAH! Mengapa jadi begini? Anomali nasihat baik dari sinting! Takdirku menjadi orang layu namun kalian tidak pernah tahu selain diriku layu. Kubuat cerita yang kumau dan tak peduli saran kewajaran sinting keparat. Aku tidak peduli dengan semuanya. Oke kalau Sinting mendidik menjadi tak sinting, tapi aku lebih nurut sama cerita ku daripada kalian. Aku berkarya menuturkan ceritera sebab-akibat yang kumau, karakter yang kumau, tema yang kumau, dan apapun. Ini bukan idealis yang sempurna ini mau seadanya yang semau-maunya
Langganan:
Postingan (Atom)