Hak. Tiada yang sempurna, torehkan tinta diatas kertas. Jinakkan diri dengan kesempurnaan seni. Ya aku jinak. Hakmu, melawan, oke mengalah. Aku jinak karena kertas, seolah jadi barang keramat melindungimu dan tetap gagah memegang hak.
Biarkanlah bayang bicara, hak sudah terbatas. Jangan kalahkan kesempurnaan bayang. Kutetap pulas diselimuti bayang. Kau pun tetap gagah memeluk hak Memang aku bukan Tuhan, sempurna ini hanyalah kata yang misal salah satu syarat asing perfect.
Jadi, bolehlah aku berkata sempurna untuk melindungi hak. Hak yang kau anggap anakmu mungkin dipiara sungguh-sungguh. Silahkan. Biarkan aku pergi sebentar, menjauh sampai tak menyentuh apapun.
Tak ada lagi, tak ada yang ada.
"SEMPURNA!"
Terimakasih.