Bob Sadino adalah tokoh pengusaha unik. Beliau telah menemukan cara tersendiri dalam menjalankan bisnisnya yang kini sudah menjadi tiga pilar besar yakni; Kemchick, Kemfarm, dan Kemfruit. Memiliki ribuan anak buah yang dianggap anaknya. Penampilannya sederhana berkemeja putih dan celana pendek jeans. Dari kata "GOBLOK" akhirnya aku sadar bahwa harus mengosongkan pikiran, biar ilmu gampang masuk. Ya daripada banyak cincong ini dia komik tentang perjalanan bisnis Om Bob yang cukup selembar namun berarti.
Angin membawa pesan bahwa Tuhan bukan dalang. Ini murni, karena setiap lakon adalah peran utama. Mereka berkata tanpa skenario, menari tanpa koreografi, berekspresi tanpa akting. Merekalah lakonnya dan merekalah dalangnya yang kala menjadi kisah baik atau buruk. Relasi berbaur dengan sendirinya. momen tak pernah putus. Latar berganti. Bisa horizontal maupun vertikal.
Sabtu, 31 Maret 2012
Jomblo itu enak?
siapapun yang punya pacar itu kadang ngiri melihat orang jomblo begitupun yang jomblo sebaliknya.
Asal kalian tahu saja ane yang sendirinya lama menjomblo sebenarnya ngiri. Tapi untuk sementara ku manfaatkan kejombloanku untuk sekian dan sekian.
Ane selalu mengambil sisi +jomblo dan -pacaran.
Entah kenapa naluri ane maunya single giliran dikenalin cewek.
Yaa dari situ mungkin ane tipe PEMILIH... hmmm
ada benernya juga menurut tipe jomblo.
Udah ah, yang penting kalo rasanya pahit ya dimanis - manisin
Asal kalian tahu saja ane yang sendirinya lama menjomblo sebenarnya ngiri. Tapi untuk sementara ku manfaatkan kejombloanku untuk sekian dan sekian.
Ane selalu mengambil sisi +jomblo dan -pacaran.
Entah kenapa naluri ane maunya single giliran dikenalin cewek.
Yaa dari situ mungkin ane tipe PEMILIH... hmmm
ada benernya juga menurut tipe jomblo.
Udah ah, yang penting kalo rasanya pahit ya dimanis - manisin
Rabu, 28 Maret 2012
PROKRASTINASI MENURUT BOLA MATA AUDIJ
Saya terlalu lama menggiring segunung sampah – sampah rencana ke TPA(besok, mungkin lusa). Sekarang saya sadar kalau bicara soal impian semu, itu sama saja lullaby. Kata “NANTI”, adalah pil candu penenang bersifat menipu. Ibarat rayuan judi, proses merugi berlangsung beruntun. Mataku memang ada dua, tapi memiliki satu arah. Mungkinkah gravitasi menarikku hingga membuat linglung? Pastinya saya takkan pernah mencapai sasaran. Betapa banyaknya sesuatu itu MENARIK atau ASYIK yang sulit dialihkan. Memiliki sedikit sasaran bukan masalah, beda dengan banyak sasaran yang akan mencegat di kemudian hari. Jangan lupa, ASYIK takkan pernah habis memanja – memanjakan. Mau tahu apa yang telah dijelaskan dari uraian diatas? Yap, PROKRASTINASI! Sifat menunda – nunda pekerjaan. Saya pun berusaha menendangnya jauh – jauh sifat itu. Berikut caranya berdasarkan pengalaman pribadi:
LEBIH ASYIK dan LEBIH BOSAN
A = Asyik, H = Harus, B = Bosan. Kalau ketiganya ada, otomatis sudah memiliki nama masing – masing. Kalau hanya ada A dan H, maka H bisa saja jadi B. Sedangkan, dua itu adalah H dan B, saya yakin H akan menjadi A. Kesimpulannya adalah sembunyikanlah A hingga membuat H tampak menjadi A. HARUS akan menjadi ASYIK kalau hanya dibandingkan dengan BOSAN.
Menyatukan kepribadian ganda
Prokrastinator memiliki dua kepribadian yakni BOS AMBISIUS dan ANAK BUAH MANJA. Kita memerankan keduanya bukan satu. Ada waktunya peran itu dipakai. Awalnya sebagai BOS AMBISIUS, memiliki rencana diatas kewajaran hingga tak menyadari kemampuan ANAK BUAH MANJA. Kita sebagai BOS AMBISIUS akan menghukumnya jika tugas tidak dilaksanakan. Tetapi pada saat waktunya tiba, peran itu berganti menjadi ANAK BUAH MANJA. Dimana kita tidak melaksanakan tugas itu secara efektif. Bahkan, ANAK BUAH MANJA merobek – robek kesepakatan yang dibuat BOS AMBISIUS. Dan sintingnya lagi ANAK BUAH MANJA menuntut Asyik yang tak sebanding dengan hasil usahanya (dimata BOS AMBISIUS). Begitu pula dengan BOS AMBISIUS memberi perintah segudang dan sangat yakin itu akan rampung (sebelum kita berperan sebagai ANAK BUAH MANJA). Itulah kepribadiannya. Untuk menghilangkannya adalah, menjadi BOS BIJAK dan ANAK BUAH TEGAR. Seperti mengukur kemampuan ANAK BUAH disaat menjadi BOS. Dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas disaat menjadi ANAK BUAH.
Bagaimana? Mudah bukan! Tapi belum tentu semudah itu setelah anda beranjak dari artikel ini. Sebagai manusia saya juga mohon maaf kalau ada kekurangan. Semoga ini cukup membantu. TANCAP!! Audij
LEBIH ASYIK dan LEBIH BOSAN
A = Asyik, H = Harus, B = Bosan. Kalau ketiganya ada, otomatis sudah memiliki nama masing – masing. Kalau hanya ada A dan H, maka H bisa saja jadi B. Sedangkan, dua itu adalah H dan B, saya yakin H akan menjadi A. Kesimpulannya adalah sembunyikanlah A hingga membuat H tampak menjadi A. HARUS akan menjadi ASYIK kalau hanya dibandingkan dengan BOSAN.
Menyatukan kepribadian ganda
Prokrastinator memiliki dua kepribadian yakni BOS AMBISIUS dan ANAK BUAH MANJA. Kita memerankan keduanya bukan satu. Ada waktunya peran itu dipakai. Awalnya sebagai BOS AMBISIUS, memiliki rencana diatas kewajaran hingga tak menyadari kemampuan ANAK BUAH MANJA. Kita sebagai BOS AMBISIUS akan menghukumnya jika tugas tidak dilaksanakan. Tetapi pada saat waktunya tiba, peran itu berganti menjadi ANAK BUAH MANJA. Dimana kita tidak melaksanakan tugas itu secara efektif. Bahkan, ANAK BUAH MANJA merobek – robek kesepakatan yang dibuat BOS AMBISIUS. Dan sintingnya lagi ANAK BUAH MANJA menuntut Asyik yang tak sebanding dengan hasil usahanya (dimata BOS AMBISIUS). Begitu pula dengan BOS AMBISIUS memberi perintah segudang dan sangat yakin itu akan rampung (sebelum kita berperan sebagai ANAK BUAH MANJA). Itulah kepribadiannya. Untuk menghilangkannya adalah, menjadi BOS BIJAK dan ANAK BUAH TEGAR. Seperti mengukur kemampuan ANAK BUAH disaat menjadi BOS. Dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas disaat menjadi ANAK BUAH.
Bagaimana? Mudah bukan! Tapi belum tentu semudah itu setelah anda beranjak dari artikel ini. Sebagai manusia saya juga mohon maaf kalau ada kekurangan. Semoga ini cukup membantu. TANCAP!! Audij
TAK SEPADAN
Cipt. CHAIRIL ANWAR
Aku kira:
Begini nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan bahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak 'kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Aku kira:
Begini nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan bahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak 'kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Senin, 26 Maret 2012
TATANG
Cipt. Audij
Cerita ini kubuat pada awal masuk SMA (2008). Terobsesi dengan “Killer Instinct” yang dibintang Rob Bredl. Walau demikian, kisah tersebut hanya menampilkan tentang Tatang sebagai pawang komodo. Berikut ceritanya;
Tatang lulus sekolah pariwisata. Dia berlari mengambil langkah panjang, melompati barisan tiang. Orang tuanya telah berhasil mendesak Tatang menjadi pegawai daripada pemain gulat. Walaupun begitu Tatang masih belum kehilangan hobi bermain gulat.
Sejak kecil, Tatang senang bermain gulat. Karung seberat 50kg pun dibanting dengan mudah. Pernah mengganti kasur 3 kali karena kesenangannya bermain gulat. Dan pada usia 16 tahun, Tatang sudah bisa bersaing dengan pamannya, juara atlet gulat amatir.
Sekitar 20 tahun kemudian, dari tubuhnya yang masih gagah setinggi 175 cm, dan beratnya 110 kg. Badan besar itu membuat anak – anak menjadi takut. Profesinya beralih menjadi pawang komodo yang awalnya sebagai pemandu wisata.
“Aduh, aduh kenapa aku jadi begini?” keluh Tatang
“Mereka tak setuju aku jadi pegulat, tetapi aku suka bergulat! Apa salahnya bergulat? Waduh…” Imbuhnya.
Betapa malangnya nasib Tatang, sambil memberi makan komodo Tatang merenung. Hancur harapan menjadi pegulat. Tiba – tiba Sony, rekan Tatang datang dan mengajaknya kekantor pusat.
“Tang! Tatang!” teriak Sony
“Ada apa Son?” jawab Tatang
“ Tang, kita dipanggil kantor pusat! Penting ini” kata Sony terengah – engah. Tatang yang masih bingung dengan Sony langsung bertanya “memangnya kenapa?”.
“Gini Tang, Minggu depan mau ada perayaan ulang tahun kebun binatang, dan kita rapat berkumpul disana.” Kata Sony. “Ayo! Ayo! Pasti seru tuh!” Ajak Tatang.
Seminggu kemudian dari perencanaan yang matang, ulang tahun kebun binatang dirayakan sangat meriah. Ada atraksi binatang, sirkus, foto bareng binatang dan lain – lain. Tatang senang karena anak – anak tidak takut lagi dengannya. “Menjadi badut itu menyenangkan!” tutur Tatang. Dari kostum beruang yang lucu, baru pertama kali Tatang menikmati acara tahunan itu, dibanding tahun – tahun sebelumnya yakni menjadi petugas keamanan yang mesti garang. Saat yang menjadi paling istimewa selama di kebun binatang.
Hari - hari berikutnya, Tatang kembali seperti biasa, yakni mengambil ember berisi potongan – potongan daging dari dapur dan menuju kandang komodo. Ditengah perjalanan, ada seekor ular Phyton lepas dari kandang mengejar anak kecil penjual permen. Tatang menyusul, namun terlambat karena kaki anak itu baru dililit ulat Phyton. Semua orang sekitar kaget melihat adegan itu. Tatang dengan siaga masuk diantara kerumunan.
Ular Phyton itu sangat besar, panjangnya 10 meter, kepalanya sebesar telapak tangan, dan perutnya sepaha orang dewasa. Dengan mudah Tatang menarik Ular Phyton itu layaknya menarik tambang. Setelah lilitannya lepas dari badan anak itu, ular Phyton melilit Tatang hingga tak berkutik. Badan setinggi 175 cm jatuh. Lilitan Phyton yang amat kencang membuat Tatang sesak napas. Dari teknik tersendiri, Tatang berhasil melepaskan diri dan menaklukan ular Phyton itu. Kepalanya ia bungkus dengan karung lalu dikembalikan kekandangnya oleh pawang ular Phyton. Saking beratnya Phyton itu, badannya bisa digotong tiga orang.
Sambil tersenyum bangga, Tatang kembali mengambil ember berisi daging untuk ia berikan ke komodo. Biasanya saat Tatang masuk kekandang komodo ia berbaur dan bermain dengan kawanan komodo. Para wartawan yang mencari Tatang langsung memotretnya ketika Tatang dikandang komodo. Aksinya yang selalu menarik perhatian akhirnya menjadi sebuah acara tentang Tantang si pawang. Dimana petualangan Tatang ke hutan – hutan untuk menangkap ular, buaya, macan, burung, dan hewan – hewan lainnya kemudian bermain dan menjelaskan binatang itu lalu dilepas lagi. Tatang memang senang bergulat, namun acara itu sepertinya cocok bagi Tatang kenekatan menaklukan seperti buaya dan banteng.
Cerita ini kubuat pada awal masuk SMA (2008). Terobsesi dengan “Killer Instinct” yang dibintang Rob Bredl. Walau demikian, kisah tersebut hanya menampilkan tentang Tatang sebagai pawang komodo. Berikut ceritanya;
Tatang lulus sekolah pariwisata. Dia berlari mengambil langkah panjang, melompati barisan tiang. Orang tuanya telah berhasil mendesak Tatang menjadi pegawai daripada pemain gulat. Walaupun begitu Tatang masih belum kehilangan hobi bermain gulat.
Sejak kecil, Tatang senang bermain gulat. Karung seberat 50kg pun dibanting dengan mudah. Pernah mengganti kasur 3 kali karena kesenangannya bermain gulat. Dan pada usia 16 tahun, Tatang sudah bisa bersaing dengan pamannya, juara atlet gulat amatir.
Sekitar 20 tahun kemudian, dari tubuhnya yang masih gagah setinggi 175 cm, dan beratnya 110 kg. Badan besar itu membuat anak – anak menjadi takut. Profesinya beralih menjadi pawang komodo yang awalnya sebagai pemandu wisata.
“Aduh, aduh kenapa aku jadi begini?” keluh Tatang
“Mereka tak setuju aku jadi pegulat, tetapi aku suka bergulat! Apa salahnya bergulat? Waduh…” Imbuhnya.
Betapa malangnya nasib Tatang, sambil memberi makan komodo Tatang merenung. Hancur harapan menjadi pegulat. Tiba – tiba Sony, rekan Tatang datang dan mengajaknya kekantor pusat.
“Tang! Tatang!” teriak Sony
“Ada apa Son?” jawab Tatang
“ Tang, kita dipanggil kantor pusat! Penting ini” kata Sony terengah – engah. Tatang yang masih bingung dengan Sony langsung bertanya “memangnya kenapa?”.
“Gini Tang, Minggu depan mau ada perayaan ulang tahun kebun binatang, dan kita rapat berkumpul disana.” Kata Sony. “Ayo! Ayo! Pasti seru tuh!” Ajak Tatang.
Seminggu kemudian dari perencanaan yang matang, ulang tahun kebun binatang dirayakan sangat meriah. Ada atraksi binatang, sirkus, foto bareng binatang dan lain – lain. Tatang senang karena anak – anak tidak takut lagi dengannya. “Menjadi badut itu menyenangkan!” tutur Tatang. Dari kostum beruang yang lucu, baru pertama kali Tatang menikmati acara tahunan itu, dibanding tahun – tahun sebelumnya yakni menjadi petugas keamanan yang mesti garang. Saat yang menjadi paling istimewa selama di kebun binatang.
Hari - hari berikutnya, Tatang kembali seperti biasa, yakni mengambil ember berisi potongan – potongan daging dari dapur dan menuju kandang komodo. Ditengah perjalanan, ada seekor ular Phyton lepas dari kandang mengejar anak kecil penjual permen. Tatang menyusul, namun terlambat karena kaki anak itu baru dililit ulat Phyton. Semua orang sekitar kaget melihat adegan itu. Tatang dengan siaga masuk diantara kerumunan.
Ular Phyton itu sangat besar, panjangnya 10 meter, kepalanya sebesar telapak tangan, dan perutnya sepaha orang dewasa. Dengan mudah Tatang menarik Ular Phyton itu layaknya menarik tambang. Setelah lilitannya lepas dari badan anak itu, ular Phyton melilit Tatang hingga tak berkutik. Badan setinggi 175 cm jatuh. Lilitan Phyton yang amat kencang membuat Tatang sesak napas. Dari teknik tersendiri, Tatang berhasil melepaskan diri dan menaklukan ular Phyton itu. Kepalanya ia bungkus dengan karung lalu dikembalikan kekandangnya oleh pawang ular Phyton. Saking beratnya Phyton itu, badannya bisa digotong tiga orang.
Sambil tersenyum bangga, Tatang kembali mengambil ember berisi daging untuk ia berikan ke komodo. Biasanya saat Tatang masuk kekandang komodo ia berbaur dan bermain dengan kawanan komodo. Para wartawan yang mencari Tatang langsung memotretnya ketika Tatang dikandang komodo. Aksinya yang selalu menarik perhatian akhirnya menjadi sebuah acara tentang Tantang si pawang. Dimana petualangan Tatang ke hutan – hutan untuk menangkap ular, buaya, macan, burung, dan hewan – hewan lainnya kemudian bermain dan menjelaskan binatang itu lalu dilepas lagi. Tatang memang senang bergulat, namun acara itu sepertinya cocok bagi Tatang kenekatan menaklukan seperti buaya dan banteng.
Tahun 2012 dan 20 tahun
Aku tahu usiaku tak lama lagi kepala dua. 31 hari lagi masa remajaku akan habis. Tapi aku tak akan menyesal dengan itu tidak apa kata orang. Soal masa yang terindah biarkan kau simpan sendiri masing - masing. Untuk sementara masa terindahku adalah masa anak - anak. Bukan masa remaja. Dan sekarang aku sedang membuat masa yang lebih indah dari sebelumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)