Laman

Rabu, 28 Maret 2012

PROKRASTINASI MENURUT BOLA MATA AUDIJ

Saya terlalu lama menggiring segunung sampah – sampah rencana ke TPA(besok, mungkin lusa). Sekarang saya sadar kalau bicara soal impian semu, itu sama saja lullaby. Kata “NANTI”, adalah pil candu penenang bersifat menipu. Ibarat rayuan judi, proses merugi berlangsung beruntun. Mataku memang ada dua, tapi memiliki satu arah. Mungkinkah gravitasi menarikku hingga membuat linglung? Pastinya saya takkan pernah mencapai sasaran. Betapa banyaknya sesuatu itu MENARIK atau ASYIK yang sulit dialihkan. Memiliki sedikit sasaran bukan masalah, beda dengan banyak sasaran yang akan mencegat di kemudian hari. Jangan lupa, ASYIK takkan pernah habis memanja – memanjakan. Mau tahu apa yang telah dijelaskan dari uraian diatas? Yap, PROKRASTINASI! Sifat menunda – nunda pekerjaan. Saya pun berusaha menendangnya jauh – jauh sifat itu. Berikut caranya berdasarkan pengalaman pribadi:

LEBIH ASYIK dan LEBIH BOSAN
A = Asyik, H = Harus, B = Bosan. Kalau ketiganya ada, otomatis sudah memiliki nama masing – masing. Kalau hanya ada A dan H, maka H bisa saja jadi B. Sedangkan, dua itu adalah H dan B, saya yakin H akan menjadi A. Kesimpulannya adalah sembunyikanlah A hingga membuat H tampak menjadi A. HARUS akan menjadi ASYIK kalau hanya dibandingkan dengan BOSAN.

Menyatukan kepribadian ganda
Prokrastinator memiliki dua kepribadian yakni BOS AMBISIUS dan ANAK BUAH MANJA. Kita memerankan keduanya bukan satu. Ada waktunya peran itu dipakai. Awalnya sebagai BOS AMBISIUS, memiliki rencana diatas kewajaran hingga tak menyadari kemampuan ANAK BUAH MANJA. Kita sebagai BOS AMBISIUS akan menghukumnya jika tugas tidak dilaksanakan. Tetapi pada saat waktunya tiba, peran itu berganti menjadi ANAK BUAH MANJA. Dimana kita tidak melaksanakan tugas itu secara efektif. Bahkan, ANAK BUAH MANJA merobek – robek kesepakatan yang dibuat BOS AMBISIUS. Dan sintingnya lagi ANAK BUAH MANJA menuntut Asyik yang tak sebanding dengan hasil usahanya (dimata BOS AMBISIUS). Begitu pula dengan BOS AMBISIUS memberi perintah segudang dan sangat yakin itu akan rampung (sebelum kita berperan sebagai ANAK BUAH MANJA). Itulah kepribadiannya. Untuk menghilangkannya adalah, menjadi BOS BIJAK dan ANAK BUAH TEGAR. Seperti mengukur kemampuan ANAK BUAH disaat menjadi BOS. Dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas disaat menjadi ANAK BUAH.

Bagaimana? Mudah bukan! Tapi belum tentu semudah itu setelah anda beranjak dari artikel ini. Sebagai manusia saya juga mohon maaf kalau ada kekurangan. Semoga ini cukup membantu. TANCAP!! Audij

Tidak ada komentar:

Posting Komentar