Angin membawa pesan bahwa Tuhan bukan dalang. Ini murni, karena setiap lakon adalah peran utama. Mereka berkata tanpa skenario, menari tanpa koreografi, berekspresi tanpa akting. Merekalah lakonnya dan merekalah dalangnya yang kala menjadi kisah baik atau buruk. Relasi berbaur dengan sendirinya. momen tak pernah putus. Latar berganti. Bisa horizontal maupun vertikal.
Kamis, 11 Oktober 2012
Jumat, 20 Juli 2012
Sepanjang Bulan Ramadhan
Assalamualaikum.
Alhamdullilah, akhirnya aku bisa menyambut bulan suci Ramadhan. melaksanakan kewajiban Shaum selama kurang lebih 13 jam setiap hari. Aku menahan segala lapar, haus, dan hawa nafsu. Untuk mengadaptasi sistem akan kuubah, seperti; praktek gambar anatomi diganti menjadi hanya menggambar ladscape, pantang menonton TV selama dibawah jam 5 (apalagi banyak iklan sirup dan eskrim), dan main sama ponakan yang kecil - kecil. Adapun kegiatan yang kuisi dengan hal bermanfaat seperti; membersihkan rumah, bantu bikin kue (jelang lebaran), silahturahmi dll. Semoga tahun ini menjadi lebih baik dari yang kemarin.
Alhamdullilah, akhirnya aku bisa menyambut bulan suci Ramadhan. melaksanakan kewajiban Shaum selama kurang lebih 13 jam setiap hari. Aku menahan segala lapar, haus, dan hawa nafsu. Untuk mengadaptasi sistem akan kuubah, seperti; praktek gambar anatomi diganti menjadi hanya menggambar ladscape, pantang menonton TV selama dibawah jam 5 (apalagi banyak iklan sirup dan eskrim), dan main sama ponakan yang kecil - kecil. Adapun kegiatan yang kuisi dengan hal bermanfaat seperti; membersihkan rumah, bantu bikin kue (jelang lebaran), silahturahmi dll. Semoga tahun ini menjadi lebih baik dari yang kemarin.
Rabu, 16 Mei 2012
Kerja Enak dan Pelajaran Kimia
Soal masa SMA ku yang unik ini, aku akan menceritakan masa - masa kelas satu SMA dan pelajaran Kimia. Awalnya aku senang dan bertanya - tanya tentang Kimia. Aku senang karena cuma baru dapat mata pelajaran baru layaknya mendapat mata pelajaran Sosiologi. Pas pertama kali, kami disuruh menghapal nama - nama zat pada tabel Kimia. Kuhafalkan itu dengan senang hati. Namun, berlum selesai menghafal bagian A, otakku mulai bebal. Susahnya menghafal zat materi. Itulah awalnya aku kesulitan mengerjakan Kimia.
Tiap ulangan nilai Kimiaku selalu jeblok. Berapa kalipun aku belajar, namun tetap saja isinya bebal. Aku pernah dapat nilai 0 pas ulangan Kimia. Hari - hari semakin berganti, bab demi bab kulewati demikian. Segala Redox, Neutron, Proton, terngiang sebentar.
Saat ulangan, Nilaiku parah yakni dapat nilai kira - kira 30-an. Untung guruku memberi kesempatan buat memperbaiki nilai Kimiaku. Saat itu aku yang sangat bebal mengerjakan Soal - soal Kimia yang pilihan ganda beserta penjelasannya. Dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi PR remedial sudah selesai. Pagi itu dalam keadaan suntuk, aku menyerahkan tugas ke guru.
Nah, suatu ketika, usai ulangan mid semester Kimia, nilaiku juga jeblok. Beberapa teman - temanku juga jeblok nilainya. akhirnya kami yang nyaris satu angkatan remedial ditempat masing - masing. Rata - rata nilai mereka 60-an, jauh sekali dari nilaiku yang lumayan parah. Menjelang remedial, aku diajarkan rumus - rumus dan aneka angka, huruf, beserta garis yang serabutan. Tapi hari itu guruku sibuk dan belum sempat melayani kami yang dapat giliran. Rasanya ada tegang dan senang. Aku pergi kekantin beli batagor sebelum pulang. Akhirnya remedial dilanjutkan dengan cara lisan. Untung pelajarannya gampang tinggal sebut Alkena, Alkana, Alkali segala tetek - bengek tentang gituan.
Saat itu baru ulangan kenaikan kelas. Jelas nilaiku selalu jeblok, tapi aku senang karena ini adalah remedial terakhir. Pada suatu kelas yang sepi jaraknya renggang hingga kalau dibuat nyontek susah, aku berusaha mati - matian mengerjakan soal Kimia itu dengan semangat. Sekitar 1 jam kemudian, kuserahkan beberapa soal sederhana ini ke guruku. Sebagian ada yang ompong - melompong diantara sisi kertas, dan beberapa noda hapusan. Tapi bagaimana selanjutnya, darisitu aku dapat nilai 70 yang seharusnya 60-an. Memang belum menjangkau nilainya yang seharusnya 75, tapi aku sangat gembira karena soal itu kuisi sendiri semua. Terimakasih bu guru.Akhir cerita, aku naik kelas 2 IPS, pelajarannya lumayan tapi tak sesusah dulu.
Begitulah pengalamanku masa kelas satu SMA tentang betapa manisnya kerjakeras enak. Hahahahahaha.. Semangat!
Tiap ulangan nilai Kimiaku selalu jeblok. Berapa kalipun aku belajar, namun tetap saja isinya bebal. Aku pernah dapat nilai 0 pas ulangan Kimia. Hari - hari semakin berganti, bab demi bab kulewati demikian. Segala Redox, Neutron, Proton, terngiang sebentar.
Saat ulangan, Nilaiku parah yakni dapat nilai kira - kira 30-an. Untung guruku memberi kesempatan buat memperbaiki nilai Kimiaku. Saat itu aku yang sangat bebal mengerjakan Soal - soal Kimia yang pilihan ganda beserta penjelasannya. Dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi PR remedial sudah selesai. Pagi itu dalam keadaan suntuk, aku menyerahkan tugas ke guru.
Nah, suatu ketika, usai ulangan mid semester Kimia, nilaiku juga jeblok. Beberapa teman - temanku juga jeblok nilainya. akhirnya kami yang nyaris satu angkatan remedial ditempat masing - masing. Rata - rata nilai mereka 60-an, jauh sekali dari nilaiku yang lumayan parah. Menjelang remedial, aku diajarkan rumus - rumus dan aneka angka, huruf, beserta garis yang serabutan. Tapi hari itu guruku sibuk dan belum sempat melayani kami yang dapat giliran. Rasanya ada tegang dan senang. Aku pergi kekantin beli batagor sebelum pulang. Akhirnya remedial dilanjutkan dengan cara lisan. Untung pelajarannya gampang tinggal sebut Alkena, Alkana, Alkali segala tetek - bengek tentang gituan.
Saat itu baru ulangan kenaikan kelas. Jelas nilaiku selalu jeblok, tapi aku senang karena ini adalah remedial terakhir. Pada suatu kelas yang sepi jaraknya renggang hingga kalau dibuat nyontek susah, aku berusaha mati - matian mengerjakan soal Kimia itu dengan semangat. Sekitar 1 jam kemudian, kuserahkan beberapa soal sederhana ini ke guruku. Sebagian ada yang ompong - melompong diantara sisi kertas, dan beberapa noda hapusan. Tapi bagaimana selanjutnya, darisitu aku dapat nilai 70 yang seharusnya 60-an. Memang belum menjangkau nilainya yang seharusnya 75, tapi aku sangat gembira karena soal itu kuisi sendiri semua. Terimakasih bu guru.Akhir cerita, aku naik kelas 2 IPS, pelajarannya lumayan tapi tak sesusah dulu.
Begitulah pengalamanku masa kelas satu SMA tentang betapa manisnya kerja
Kamis, 10 Mei 2012
Rabu, 09 Mei 2012
Selasa, 08 Mei 2012
CARA MGATUR PORSI MAKAN BAGI YANG MAU DIET
Sebelum itu, ane akan membeberkan antara lapar dan haus. Disaat kita lapar, kita pasti makan, yayalah! Eits! Tunggu dulu coy, dalam kondisi itu kita masih tak bisa kenal haus dan lapar. Sekarang coba ente - ente minum air mineral minimal segelas sebelum makan. Coba aja dulu....
Nah! Gimana, sekarang ente udah bisa ambil porsi seharusnya toh! Hahahaha!
Silakan coba!
semoga sukses
Amin
Nah! Gimana, sekarang ente udah bisa ambil porsi seharusnya toh! Hahahaha!
Silakan coba!
semoga sukses
Amin
Kamis, 03 Mei 2012
PERANG KARENA LUPA
By Audij
“drrrrttt tetetetetetet!”
“Phiuuw!”
“Booom!!”
“Fhoooonngg!! Duar! Duar!
Bom! Duar!
“terrrrrrkkkkkk… klung!
Fhoh! Duar!”
“Aaarrghhh!!”
“Medis!!”
Begitulah suasana perang dua kubu yang berlokasi dalam hutan sebagai
perbatasan wilayah dua negara itu. Mereka berperang memperebutkan daerah
terotorial yang strategis. Terjadi kekeliruan diantara peta mereka, dimana
saling klaim bahwa inilah SDA mereka. sebut saja kedua negara itu Namaga dan
Namjulan.
Tentara – tentara disana
saling menembak sasaran maupun semak – semak kosong yang diduga persembunyian
musuh. Pesta meriah itu memakan korban tak sedikit. Sangat beragam jenis
kematiannya, yakni mati karena tertembak organ vital, mati massal kena lemparan
granat, dan lebih parah lagi mati kepalanya pecah hingga otak dan gigi
berceceran ditembak shotgun berdaya kuat. Perangkat perang Namaga lebih lengkap
daripada Namjulam. Maka dari itu Namaga sangat cepat mendominasi pos – pos
milik Namjulan.
“Medis!!” teriak serdadu Namjulan
yang sedang mengikat tangan rekannya agar aliran darah berhenti. Di lain tempat
pasukan Namaga masuk terus merangsek memukul mundur pasukan Namjulan. “Hiii
haa!!” jerit seorang sersan tentara Namaga setelah berhasil menembak beberapa
musuh yang tak lama lehernya tertembak dari jauh oleh sniper. “Sersan!! Sersan!
Medis!!”. Serdadu itu menggotong badan komandannya yang terengah – engah lalu
mati ditengah perjalanan. Untuk kali ini tentara Namaga berhasil menguasai
beberapa pos milik Namjulan.
Suara bising dibalik pohon
– pohon membuang burung – burung bertebaran. Beberapa hewan lari berantakan tak
tentu arah mencari perlindungan. Ada rombongan babi terperosok kedalam parit
yang dibuat tentara Namjulan. Dan banyak sekali binatang – binatang terkena
ranjau buatan Namaga hingga badannya pecah berkoyak menjadi terpotong – potong
serta jeroan yang berceceran. Asap, api, dan mayat mendadani hutan yang tadinya
hijau nan tenang. Perilaku kedua pihak
menyerang membabi buta seolah mereka lupa apa itu manusia beradab.
Selain binatang yang
disana, kondisi ini juga mengganggu pemukiman suku pedalaman. Seolah mereka
ingin menghentikan peperangan itu. Namun siapa sangka, dibalik suasana yang
mengganggu pemukiman mereka justru mendatangkan rejeki nomplok. Para suku itu
yang juga kanibal selalu menggotong mayat – mayat serdadu yang gugur untuk disantap.
Tak ada mayat yang tersisa di tanah itu, hanya tetesan – tetesan darah yang
bercecer dan semakin samar – samar menjadi tetes – tetes jarang lalu
menghilang. Dengan nyanyian khasnya para kanibal menggotong satu atau dua mayat
dalam satu bilah bambu.
Disisi lain, pasukan
Namaga meminta bantuan, yang pihaknya mati secara massal ditembak senapan mesin
gatling “Trrrrrtatatatatat” “wooo hoooo!!” teriak penembak itu. Korban yang
dibantai layaknya nyamuk – nyamuk disemprot obat serangga. Beberapa menit
kemudian, datanglah barisan tank menembaki si pembantai itu. “Trrrrkkk…”
barisan tank dan panzer berjalan perlahan, stabil dan merontok pohon sekitar.
“ngggiiiiiiik!” moncong menuju arah jam 3 lalu mengunci target dan “Fhoh!
Duar!!” sekali tembak menghancurkan barisan senapan gatling didepannya serta
menewaskan para pembantai. Pasukan Namjulan lari terkencing – kencing terpisah dari
rombongan. Informan sekarat digotong oleh para ahli medis. Mereka mengobati
serdadu yang terluka secara sembunyi – sembunyi. Serbuk obat ditebarkan ke
betis informan itu yang penuh darah segar mengucur deras. Kemudian ditutup
dengan kain.
Tak jauh disitu, pemegang
bazooka memanjat pohon melindunginya dari tank dan panzer. “Trrrrrkkkkkkk…”suara
berasal arah berjauhan, kendaraan ganas
terus mengincar pasukan yang tersisa. Langsung saja bazooka diberi mesiu, dan
menembak dari barisan yang paling belakang. “Phiiiwwwwww boom!!” satu tembakan
terkena salah satu tank terbelakang hingga barisan menjadi berantakan. Ada lagi
seorang serdadu nekat memasang bom TMT kebadan salah satu tank. Sekian detik
kemudian usai memasang, serdadu lari dan berlindung “Duarr!!” badan tank pecah
berkeping – keping sampai yang tersisa hanyalah rongsokan berasap hitam dan
potongan badan serta jeroan operator tank.
Pasukan Namjulan semakin
melemah akibat serangan tank bertubi – tubi. Terpaksa para medis meninggalkan
informan lalu ikut mengangkat senjata menembak tentara Namaga yang luar biasa
banyak. beberapa saat kemudian datanglah tank Namjulan untuk mengimbangi
kekuatan. Para ahli medis merasa aman dan kembali membawa informan tadi. Namun,
sekilas mata memandang, para ahli medis kehilangan pasien yang sudah keburu
digotong suku kanibal disana.
Dalam hutan yang lebat dan
gelap, para serdadu beserta saorang jendral Namjulan berjalan hati – hati
menghindari ranjau. Disisi lain jauh dari lokasi itu, ada penembak jitu atau
disebut sniper, mengeker arah ke kepala Jendral itu. “Door!! phiiiw!” “jeb!
Bruiiighs!” tepat pelor menancap kepala jendral dan hancur bagai semangka pecah
dipukul godam. Sekumpulan tentara jadi kaget dan mengambil posisi siap
menyerang. Beberapa dari mereka menginjak ranjau “Booom!!!” anggota badan
terpotong – potong berisi darah serta jeroan. Peristiwa itu disambut oleh para
suku kanibal yang mengambil bagian – bagian tubuh para serdadu berceceran untuk
disantap saat menggelar pesta.
Belum lagi diudara, untuk
mengantisipasi datangnya pesawat pengebom, pesawat penembak Namaga mondar –
mandir diudara. Ada juga beberapa pesawat menembak mati tentara Namjulan yang
tersisa. “Phiww! Phiww! Phiww! Boom!! Duar!!”. Ledakan beruntun menewaskan
tentara Namaga maupun beberapa suku kanibal dibawahnya. Pesawat pengebom
Namjulan berdatangan dari Selatan. Perang udara terjadi, pesawat Namaga terbang
memotong lintasan dan berhasil menembak beberapa pesawat pengebom. Dibalas lagi
tembakan pesawat dari Namjulan. Peperangan semakin sengit. Satu pesawat Namaga jatuh
terpesorok ke pusat pemukiman suku pedalaman ini. Akhir perang udara itu
dimenangkan lagi oleh Namaga. Tapi terlambat, mayat – mayat serdadu Namaga
sudah banyak bergeletakkan akibat bom dari pesawat Namjulan. Sisanya lari kocar
– kacir entah kemana. Kali ini tentara Namaga lah berperang melawan pasukan
kanibal ganas. Satu – persatu tewas terkena panah beracun. Begitu juga dengan
sniper Namaga yang mati duluan terkena panah ketika mengeker para suku ganas.
Di pusat pemukiman, para
suku kanibal penasaran dengan kehadiran burung besar itu. mereka tidak bisa
menggigit tubuhnya karena terbuat dari baja. Yang lebih aneh lagi otaknya
berbentuk seperti manusia (Pilot pesawat Namaga). Akhirnya para kanibal
menggotongnya menuju kerangkeng.
Perang masih belum usai, masih banyak tank –
tank berkeliaran dan pesawat mondar – mandir diudara. Suku kanibal yang masih
punya ambisi lapar, memanah dan menombak satu tank berkali – kali. Tapi tidak
mempan, dibalaslah satu tembakan “Duar!!”. Sebagian mati dan yang lain lari
kocar – kacir menghindari tank yang kian mengganas. Demikian dengan pesawat,
tidak mempan dipanah maupun dilempar katapel besar, dibalas tembakan beruntun dengan
bonus bom “trrrrrrrrrrrtatatatat! Phiw… Boom! Duar!!”. Para suku kanibal mati
dengan korban lebih banyak. untuk sementara suku pedalaman itu mundur dari
pertempuran dan berunding di pusat pemukiman.
Hasilnya mereka punya akal
untuk mengalahkan kedua jenis mesin ganas itu. Para kanibal memasang terpal
tali putri dibalik jurang. Sementara itu, mereka memasang tali tambang ditiap
anak panah.
Perang dimulai dihari
kedua, para suku kanibal membiarkan kedua pihak berperang, setelah itu yang
menang mereka habisi. Disitu beberapa tank Namaga tersisa dipancing suku kanibal
menuju terpal. “Ayo kita bermain – main!” kata salah satu operator tank. Sampai
diterpal, suku ganas masuk dan bergelayutan dibalik itu, sedangkan beberapa
tank yang mengejar satu – persatu terperosok kedalam jurang lalu hancur
berkeping – keeping. Pada perang udara, beberapa suku ganas memanah baling –
baling pasawat yang tersisa, lalu ramai – ramai menarik jatuh pesawat perang
yang kusut baling – balingnya akibat kena tambang. Tak ada pihak yang menang
dari peperangan itu, kecuali suku ganas si penjaga alam.
Malam itu mereka berpesta,
menggotong mayat – mayat serdadu untuk dimasak. Dalam satu panci terdapat dua
tentara hidup yang sadar dari pingsannya. Mereka berasal dari dua negara yang
bertikai tadi. Awalnya mereka berdua menikmati air hangat didalam bak.
“Zzh dmzjmxb adqdmczk
chrhmr…(Aah enaknya berendam disini)” kata pilot Namaga.
“Joj ejb bjs ibohbu zboh
lvuvohhv – uvohhv! (ini dia air hangat yang kutunggu – tunggu!)” sambung
informan Namjulan.
Tiba – tiba pilot itu
kaget karena sadar kehadiran musuh disampingnya. “Are you Namjulanesh!? (Apa
kau orang Namjulan)” tanya pilot itu. “Yes.. “ jawabnya singkat sembari melihat
sekilas si penanya itu. Beberapa saat informan itu kaget ada tentara Namaga
disisi kirinya. Tiba – tiba informan Namjulan mencekik leher pilot Namagan
sembari berteriak “Hey! Namagan!! I’ll kill you!!”. Informan itu terus mencekik
dan menenggelamkan kepala pilot ke dalam air hangat yang semakin panas. Tetapi pilot
Namaga berhasil berkelit lalu mengunci informan itu sembari berkata “No matter
we are Namagan or Namjulanesh, we are brother! More than 400 years ago our kingdom
colonized by two colonial states. Until our got independent, we built two different countries . And now, we are war for fuckin trivial problem
(teriority area)!” kata
pilot itu panjang lebar, kebetulan ia tahu tentang sejarah negerinya yang hilang.
Informan hanya menatap
seolah tak percaya. Air semakin panas menjadi 800 celcius, mereka
kepanasan. Kedua tentara itu sadar akan direbus, dari telepati persaudaraan mereka
akhirnya bekerja sama berusaha keluar dari panci itu, namun tidak berhasil.
Kini takdir kematian menanti mereka. “Did you know who are they?” sambung pilot
itu sembari menunjuk para suku kanibal. “Yes, I know, they are cannibals..”
jawab Informan. “No, they are also our brother! We are one ancestor.”kata pilot dengan nada semangat tinggi.
“why they want to kill us?” Tanya informan. “maybe the are forget the history
too..” Jawab pilot itu dengan nada pelan. Tak lama kemudian para kanibal itu
tahu bahwa makanan yang direbus masih hidup. Mereka kemudian memanah dan
menombak kedua serdadu hingga mati. Dan menutup panci rebusan agar makanan
cepat matang.
Kamis, 19 April 2012
PASIEN PERTAMA
Cipt. Audij
dr. Zul, membuka praktek di rumahnya. Baru pertamakali ia memberanikan diri membuka praktek kedokteran, padahal pengalaman di bidang medis masih terbilang amatir. Setelah 15 hari vakum, kali ini ada pasien pertama datang ke rumah prakteknya. dr. Zul jadi senang campur gugup, dengan cara jalannya yang percaya diri ia langsung menemui pasien itu.
“Permisi.. apakah disini tempat praktek dokter? kata temanku disini bagus buat ngobatin penyakit looh hehehehe..” Katanya yang sembari nyengir.
Dilihat dari fisiknya, dia terlihat bodoh. Pasien itu tidak tahu kalau dia yang pertama kali datang. Namun dr. Zul tetap tenang dan mempersilahkan dia masuk.
“Silahkan duduk pak..” sapa Zul.
“Snif.. snif…”
“Kita mulai saja ya pak. Jadi keluhan anda apa pak? Flu? Pilek?”
“Anu, bukan itu pak dokter, dari semalam hidung saya cuma mampet sampai sekarang. Jadi kalau nafas susah lewat hidung. Akhirnya saya nafas lewat mulut dok. Bisa repot kan kalau sambil makan atau ngomong hehehehehe…” kata pasien itu.
dr. Zul mengerenyit dahi mendengar keluhan yang sepele itu, lantas ia berusaha tersenyum dan menjawab, “Ooh jadi cuma itu, tenang nanti saya ambilkan obatnya..”
“Terimakasih ya dok heheheehehehehehe…”
Beberapa menit kemudian, dr. Zul memberikan sebuah balsam dalam bentuk stik yang khusus bagi yang hidungnya mampat. “Coba bapak sedot ini dengan hidung yang mampat.” Perintahnya. Pasien itu tanpa babibu langsung mengikuti aturannya “Sroooooot!!”, setelah itu sembuhlah dia dari penyakitnya.
Pasien itu senang dan puas dari sistem pengobatannya. “hahaha makasih pak dokter! Kalau terus – terusan mampat, bisa kering ni jigong hehehehehehe.”. Dokter Zul menganggut dengan senyuman yang samar – samar sekali – kali menggaruk kepala karena bingung. “Jadi biayanya berapa pak dokter?” katanya dengan riang. “Seikhlasnya aja pak.” Jawab dr, Zul pelan sembari mengusap keringat didahi
“ya sudah ini Rp2000 buat uang rokok, hehehehehehe suskses ya dok! Hehehehe ”
Dengan langkah panjang, orang yang telah sembuh itu bernyanyi – nyanyi gembira. Diruang prakteknya, dr. Zul dari tatapan kosong memegang stik balsam seraya berkata dalam hati “Betapa mudahnya menolong dia”. Walaupun begitu, ini bukan soal, yang penting dia sudah melakukan pekerjaan dokter yakni mengobati orang yang sakit dan tetap bangga dengan itu. itulah dr Zul!
dr. Zul, membuka praktek di rumahnya. Baru pertamakali ia memberanikan diri membuka praktek kedokteran, padahal pengalaman di bidang medis masih terbilang amatir. Setelah 15 hari vakum, kali ini ada pasien pertama datang ke rumah prakteknya. dr. Zul jadi senang campur gugup, dengan cara jalannya yang percaya diri ia langsung menemui pasien itu.
“Permisi.. apakah disini tempat praktek dokter? kata temanku disini bagus buat ngobatin penyakit looh hehehehe..” Katanya yang sembari nyengir.
Dilihat dari fisiknya, dia terlihat bodoh. Pasien itu tidak tahu kalau dia yang pertama kali datang. Namun dr. Zul tetap tenang dan mempersilahkan dia masuk.
“Silahkan duduk pak..” sapa Zul.
“Snif.. snif…”
“Kita mulai saja ya pak. Jadi keluhan anda apa pak? Flu? Pilek?”
“Anu, bukan itu pak dokter, dari semalam hidung saya cuma mampet sampai sekarang. Jadi kalau nafas susah lewat hidung. Akhirnya saya nafas lewat mulut dok. Bisa repot kan kalau sambil makan atau ngomong hehehehehe…” kata pasien itu.
dr. Zul mengerenyit dahi mendengar keluhan yang sepele itu, lantas ia berusaha tersenyum dan menjawab, “Ooh jadi cuma itu, tenang nanti saya ambilkan obatnya..”
“Terimakasih ya dok heheheehehehehehe…”
Beberapa menit kemudian, dr. Zul memberikan sebuah balsam dalam bentuk stik yang khusus bagi yang hidungnya mampat. “Coba bapak sedot ini dengan hidung yang mampat.” Perintahnya. Pasien itu tanpa babibu langsung mengikuti aturannya “Sroooooot!!”, setelah itu sembuhlah dia dari penyakitnya.
Pasien itu senang dan puas dari sistem pengobatannya. “hahaha makasih pak dokter! Kalau terus – terusan mampat, bisa kering ni jigong hehehehehehe.”. Dokter Zul menganggut dengan senyuman yang samar – samar sekali – kali menggaruk kepala karena bingung. “Jadi biayanya berapa pak dokter?” katanya dengan riang. “Seikhlasnya aja pak.” Jawab dr, Zul pelan sembari mengusap keringat didahi
“ya sudah ini Rp2000 buat uang rokok, hehehehehehe suskses ya dok! Hehehehe ”
Dengan langkah panjang, orang yang telah sembuh itu bernyanyi – nyanyi gembira. Diruang prakteknya, dr. Zul dari tatapan kosong memegang stik balsam seraya berkata dalam hati “Betapa mudahnya menolong dia”. Walaupun begitu, ini bukan soal, yang penting dia sudah melakukan pekerjaan dokter yakni mengobati orang yang sakit dan tetap bangga dengan itu. itulah dr Zul!
Sabtu, 14 April 2012
Misi Berhasil, Misi Gagal
Suatu peristiwa ST mengirim barang bawaan dengan kendaraan truk tua yang setia mengarungi jalanan selama 20 tahun. Seperti biasa didalamnya ada beberapa botol minuman yang akan dikirim ke toko – toko atau warung sekitar.
Ditengah jalan suasana cukup heboh. Sirine meraung tanda polisi sibuk mengejar penjahat. Sang penjahat dikejar karena menembak seseorang. Ia lari mengendarai motor rampasan. Hingga terjadi tabrakan, dan motor itu rusak. Penjahat lalu berlari dan meraih badan truk yang dikendarai ST.
Dalam keadaan panik, ST membelok menuking tajam kanan – kiri menghindari tembakan polisi sekaligus menjatuhkan penjahat yang merepotkan itu. Suasana semakin tegang ketika penjahat meraih telinga pintu truk, tiba – tiba badannya masuk melalui jendela truk.
Sambil menunjukkan identitas diri bahwa ia adalah seorang detektif, si penjahat lalu menodongkan pistol ke ST. Supir truk pun yang kesal karena membutuhkan truk juga, mau tak mau melawan. Tangan penjahat yang memegang pistol dipelintir dan dimasukkan ke lubang setir. ST yang berbadan besar dengan mudah menaklukan si penjahat itu.
Diruang introgasi, tanpa disadari ternyata penjahatnya adalah seorang agen rahasia. Tetapi ini belum berakhir. Tanpa sengaja seorang polisi yang iseng mencubit pipi penjahat itu. Kemudian sesuatu yang sangat mengejutkan! Kulit tiruan robek, akibatnya ketahuan juga bahwa ia adalah orang asing bekerja sebagai agen rahasia yang sudah lama memata – matai Negara ini. Misi gagal.
Akhirnya ST yang terburu – buru setelah menjadi saksi, walau agak terlambat ia mengantarkan kiriman itu ke warung atau took sekitar. Misi berhasil.
Ditengah jalan suasana cukup heboh. Sirine meraung tanda polisi sibuk mengejar penjahat. Sang penjahat dikejar karena menembak seseorang. Ia lari mengendarai motor rampasan. Hingga terjadi tabrakan, dan motor itu rusak. Penjahat lalu berlari dan meraih badan truk yang dikendarai ST.
Dalam keadaan panik, ST membelok menuking tajam kanan – kiri menghindari tembakan polisi sekaligus menjatuhkan penjahat yang merepotkan itu. Suasana semakin tegang ketika penjahat meraih telinga pintu truk, tiba – tiba badannya masuk melalui jendela truk.
Sambil menunjukkan identitas diri bahwa ia adalah seorang detektif, si penjahat lalu menodongkan pistol ke ST. Supir truk pun yang kesal karena membutuhkan truk juga, mau tak mau melawan. Tangan penjahat yang memegang pistol dipelintir dan dimasukkan ke lubang setir. ST yang berbadan besar dengan mudah menaklukan si penjahat itu.
Diruang introgasi, tanpa disadari ternyata penjahatnya adalah seorang agen rahasia. Tetapi ini belum berakhir. Tanpa sengaja seorang polisi yang iseng mencubit pipi penjahat itu. Kemudian sesuatu yang sangat mengejutkan! Kulit tiruan robek, akibatnya ketahuan juga bahwa ia adalah orang asing bekerja sebagai agen rahasia yang sudah lama memata – matai Negara ini. Misi gagal.
Akhirnya ST yang terburu – buru setelah menjadi saksi, walau agak terlambat ia mengantarkan kiriman itu ke warung atau took sekitar. Misi berhasil.
Senin, 09 April 2012
Soal karakter, aku pilih Komik
Aku suka membuat komik. Karena dengan komik aku bebas menggambar karakter apapun. Mereka hanyalah bidak yang menuruti tuannya. Tak ada protes dari raut wajah mereka. Jika dibandingkan film, komik lebih mudah kalau soal karakter, ya tinggal gambar.
Kalau dibandingkan novel, karakter hanya bisa dideskripsikan oleh kata - kata, seolah pembaca antar pembaca yang lain pasti beda menggambarkan karakter itu. Walaupun sedetail - detailnya karakter yang dijelaskan dalam novel. Selain itu aku lebih suka menggambar daripada merangkai kata - kata.
Sekali pembaca melihat karakter komik, maka pembaca antar pembaca lain pasti merekam karakter sejenis yang ada diotak mereka. Kalaupun sutradara memfilmkan dari komik, pastinya rancangan karakter tinggal dilihat saja.Itulah mengapa aku memilih komik.
Kalau dibandingkan novel, karakter hanya bisa dideskripsikan oleh kata - kata, seolah pembaca antar pembaca yang lain pasti beda menggambarkan karakter itu. Walaupun sedetail - detailnya karakter yang dijelaskan dalam novel. Selain itu aku lebih suka menggambar daripada merangkai kata - kata.
Sekali pembaca melihat karakter komik, maka pembaca antar pembaca lain pasti merekam karakter sejenis yang ada diotak mereka. Kalaupun sutradara memfilmkan dari komik, pastinya rancangan karakter tinggal dilihat saja.Itulah mengapa aku memilih komik.
Sabtu, 31 Maret 2012
tentang Bob Sadino
Bob Sadino adalah tokoh pengusaha unik. Beliau telah menemukan cara tersendiri dalam menjalankan bisnisnya yang kini sudah menjadi tiga pilar besar yakni; Kemchick, Kemfarm, dan Kemfruit. Memiliki ribuan anak buah yang dianggap anaknya. Penampilannya sederhana berkemeja putih dan celana pendek jeans. Dari kata "GOBLOK" akhirnya aku sadar bahwa harus mengosongkan pikiran, biar ilmu gampang masuk. Ya daripada banyak cincong ini dia komik tentang perjalanan bisnis Om Bob yang cukup selembar namun berarti.
Jomblo itu enak?
siapapun yang punya pacar itu kadang ngiri melihat orang jomblo begitupun yang jomblo sebaliknya.
Asal kalian tahu saja ane yang sendirinya lama menjomblo sebenarnya ngiri. Tapi untuk sementara ku manfaatkan kejombloanku untuk sekian dan sekian.
Ane selalu mengambil sisi +jomblo dan -pacaran.
Entah kenapa naluri ane maunya single giliran dikenalin cewek.
Yaa dari situ mungkin ane tipe PEMILIH... hmmm
ada benernya juga menurut tipe jomblo.
Udah ah, yang penting kalo rasanya pahit ya dimanis - manisin
Asal kalian tahu saja ane yang sendirinya lama menjomblo sebenarnya ngiri. Tapi untuk sementara ku manfaatkan kejombloanku untuk sekian dan sekian.
Ane selalu mengambil sisi +jomblo dan -pacaran.
Entah kenapa naluri ane maunya single giliran dikenalin cewek.
Yaa dari situ mungkin ane tipe PEMILIH... hmmm
ada benernya juga menurut tipe jomblo.
Udah ah, yang penting kalo rasanya pahit ya dimanis - manisin
Rabu, 28 Maret 2012
PROKRASTINASI MENURUT BOLA MATA AUDIJ
Saya terlalu lama menggiring segunung sampah – sampah rencana ke TPA(besok, mungkin lusa). Sekarang saya sadar kalau bicara soal impian semu, itu sama saja lullaby. Kata “NANTI”, adalah pil candu penenang bersifat menipu. Ibarat rayuan judi, proses merugi berlangsung beruntun. Mataku memang ada dua, tapi memiliki satu arah. Mungkinkah gravitasi menarikku hingga membuat linglung? Pastinya saya takkan pernah mencapai sasaran. Betapa banyaknya sesuatu itu MENARIK atau ASYIK yang sulit dialihkan. Memiliki sedikit sasaran bukan masalah, beda dengan banyak sasaran yang akan mencegat di kemudian hari. Jangan lupa, ASYIK takkan pernah habis memanja – memanjakan. Mau tahu apa yang telah dijelaskan dari uraian diatas? Yap, PROKRASTINASI! Sifat menunda – nunda pekerjaan. Saya pun berusaha menendangnya jauh – jauh sifat itu. Berikut caranya berdasarkan pengalaman pribadi:
LEBIH ASYIK dan LEBIH BOSAN
A = Asyik, H = Harus, B = Bosan. Kalau ketiganya ada, otomatis sudah memiliki nama masing – masing. Kalau hanya ada A dan H, maka H bisa saja jadi B. Sedangkan, dua itu adalah H dan B, saya yakin H akan menjadi A. Kesimpulannya adalah sembunyikanlah A hingga membuat H tampak menjadi A. HARUS akan menjadi ASYIK kalau hanya dibandingkan dengan BOSAN.
Menyatukan kepribadian ganda
Prokrastinator memiliki dua kepribadian yakni BOS AMBISIUS dan ANAK BUAH MANJA. Kita memerankan keduanya bukan satu. Ada waktunya peran itu dipakai. Awalnya sebagai BOS AMBISIUS, memiliki rencana diatas kewajaran hingga tak menyadari kemampuan ANAK BUAH MANJA. Kita sebagai BOS AMBISIUS akan menghukumnya jika tugas tidak dilaksanakan. Tetapi pada saat waktunya tiba, peran itu berganti menjadi ANAK BUAH MANJA. Dimana kita tidak melaksanakan tugas itu secara efektif. Bahkan, ANAK BUAH MANJA merobek – robek kesepakatan yang dibuat BOS AMBISIUS. Dan sintingnya lagi ANAK BUAH MANJA menuntut Asyik yang tak sebanding dengan hasil usahanya (dimata BOS AMBISIUS). Begitu pula dengan BOS AMBISIUS memberi perintah segudang dan sangat yakin itu akan rampung (sebelum kita berperan sebagai ANAK BUAH MANJA). Itulah kepribadiannya. Untuk menghilangkannya adalah, menjadi BOS BIJAK dan ANAK BUAH TEGAR. Seperti mengukur kemampuan ANAK BUAH disaat menjadi BOS. Dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas disaat menjadi ANAK BUAH.
Bagaimana? Mudah bukan! Tapi belum tentu semudah itu setelah anda beranjak dari artikel ini. Sebagai manusia saya juga mohon maaf kalau ada kekurangan. Semoga ini cukup membantu. TANCAP!! Audij
LEBIH ASYIK dan LEBIH BOSAN
A = Asyik, H = Harus, B = Bosan. Kalau ketiganya ada, otomatis sudah memiliki nama masing – masing. Kalau hanya ada A dan H, maka H bisa saja jadi B. Sedangkan, dua itu adalah H dan B, saya yakin H akan menjadi A. Kesimpulannya adalah sembunyikanlah A hingga membuat H tampak menjadi A. HARUS akan menjadi ASYIK kalau hanya dibandingkan dengan BOSAN.
Menyatukan kepribadian ganda
Prokrastinator memiliki dua kepribadian yakni BOS AMBISIUS dan ANAK BUAH MANJA. Kita memerankan keduanya bukan satu. Ada waktunya peran itu dipakai. Awalnya sebagai BOS AMBISIUS, memiliki rencana diatas kewajaran hingga tak menyadari kemampuan ANAK BUAH MANJA. Kita sebagai BOS AMBISIUS akan menghukumnya jika tugas tidak dilaksanakan. Tetapi pada saat waktunya tiba, peran itu berganti menjadi ANAK BUAH MANJA. Dimana kita tidak melaksanakan tugas itu secara efektif. Bahkan, ANAK BUAH MANJA merobek – robek kesepakatan yang dibuat BOS AMBISIUS. Dan sintingnya lagi ANAK BUAH MANJA menuntut Asyik yang tak sebanding dengan hasil usahanya (dimata BOS AMBISIUS). Begitu pula dengan BOS AMBISIUS memberi perintah segudang dan sangat yakin itu akan rampung (sebelum kita berperan sebagai ANAK BUAH MANJA). Itulah kepribadiannya. Untuk menghilangkannya adalah, menjadi BOS BIJAK dan ANAK BUAH TEGAR. Seperti mengukur kemampuan ANAK BUAH disaat menjadi BOS. Dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas disaat menjadi ANAK BUAH.
Bagaimana? Mudah bukan! Tapi belum tentu semudah itu setelah anda beranjak dari artikel ini. Sebagai manusia saya juga mohon maaf kalau ada kekurangan. Semoga ini cukup membantu. TANCAP!! Audij
TAK SEPADAN
Cipt. CHAIRIL ANWAR
Aku kira:
Begini nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan bahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak 'kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Aku kira:
Begini nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan bahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros.
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka.
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak 'kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka.
Senin, 26 Maret 2012
TATANG
Cipt. Audij
Cerita ini kubuat pada awal masuk SMA (2008). Terobsesi dengan “Killer Instinct” yang dibintang Rob Bredl. Walau demikian, kisah tersebut hanya menampilkan tentang Tatang sebagai pawang komodo. Berikut ceritanya;
Tatang lulus sekolah pariwisata. Dia berlari mengambil langkah panjang, melompati barisan tiang. Orang tuanya telah berhasil mendesak Tatang menjadi pegawai daripada pemain gulat. Walaupun begitu Tatang masih belum kehilangan hobi bermain gulat.
Sejak kecil, Tatang senang bermain gulat. Karung seberat 50kg pun dibanting dengan mudah. Pernah mengganti kasur 3 kali karena kesenangannya bermain gulat. Dan pada usia 16 tahun, Tatang sudah bisa bersaing dengan pamannya, juara atlet gulat amatir.
Sekitar 20 tahun kemudian, dari tubuhnya yang masih gagah setinggi 175 cm, dan beratnya 110 kg. Badan besar itu membuat anak – anak menjadi takut. Profesinya beralih menjadi pawang komodo yang awalnya sebagai pemandu wisata.
“Aduh, aduh kenapa aku jadi begini?” keluh Tatang
“Mereka tak setuju aku jadi pegulat, tetapi aku suka bergulat! Apa salahnya bergulat? Waduh…” Imbuhnya.
Betapa malangnya nasib Tatang, sambil memberi makan komodo Tatang merenung. Hancur harapan menjadi pegulat. Tiba – tiba Sony, rekan Tatang datang dan mengajaknya kekantor pusat.
“Tang! Tatang!” teriak Sony
“Ada apa Son?” jawab Tatang
“ Tang, kita dipanggil kantor pusat! Penting ini” kata Sony terengah – engah. Tatang yang masih bingung dengan Sony langsung bertanya “memangnya kenapa?”.
“Gini Tang, Minggu depan mau ada perayaan ulang tahun kebun binatang, dan kita rapat berkumpul disana.” Kata Sony. “Ayo! Ayo! Pasti seru tuh!” Ajak Tatang.
Seminggu kemudian dari perencanaan yang matang, ulang tahun kebun binatang dirayakan sangat meriah. Ada atraksi binatang, sirkus, foto bareng binatang dan lain – lain. Tatang senang karena anak – anak tidak takut lagi dengannya. “Menjadi badut itu menyenangkan!” tutur Tatang. Dari kostum beruang yang lucu, baru pertama kali Tatang menikmati acara tahunan itu, dibanding tahun – tahun sebelumnya yakni menjadi petugas keamanan yang mesti garang. Saat yang menjadi paling istimewa selama di kebun binatang.
Hari - hari berikutnya, Tatang kembali seperti biasa, yakni mengambil ember berisi potongan – potongan daging dari dapur dan menuju kandang komodo. Ditengah perjalanan, ada seekor ular Phyton lepas dari kandang mengejar anak kecil penjual permen. Tatang menyusul, namun terlambat karena kaki anak itu baru dililit ulat Phyton. Semua orang sekitar kaget melihat adegan itu. Tatang dengan siaga masuk diantara kerumunan.
Ular Phyton itu sangat besar, panjangnya 10 meter, kepalanya sebesar telapak tangan, dan perutnya sepaha orang dewasa. Dengan mudah Tatang menarik Ular Phyton itu layaknya menarik tambang. Setelah lilitannya lepas dari badan anak itu, ular Phyton melilit Tatang hingga tak berkutik. Badan setinggi 175 cm jatuh. Lilitan Phyton yang amat kencang membuat Tatang sesak napas. Dari teknik tersendiri, Tatang berhasil melepaskan diri dan menaklukan ular Phyton itu. Kepalanya ia bungkus dengan karung lalu dikembalikan kekandangnya oleh pawang ular Phyton. Saking beratnya Phyton itu, badannya bisa digotong tiga orang.
Sambil tersenyum bangga, Tatang kembali mengambil ember berisi daging untuk ia berikan ke komodo. Biasanya saat Tatang masuk kekandang komodo ia berbaur dan bermain dengan kawanan komodo. Para wartawan yang mencari Tatang langsung memotretnya ketika Tatang dikandang komodo. Aksinya yang selalu menarik perhatian akhirnya menjadi sebuah acara tentang Tantang si pawang. Dimana petualangan Tatang ke hutan – hutan untuk menangkap ular, buaya, macan, burung, dan hewan – hewan lainnya kemudian bermain dan menjelaskan binatang itu lalu dilepas lagi. Tatang memang senang bergulat, namun acara itu sepertinya cocok bagi Tatang kenekatan menaklukan seperti buaya dan banteng.
Cerita ini kubuat pada awal masuk SMA (2008). Terobsesi dengan “Killer Instinct” yang dibintang Rob Bredl. Walau demikian, kisah tersebut hanya menampilkan tentang Tatang sebagai pawang komodo. Berikut ceritanya;
Tatang lulus sekolah pariwisata. Dia berlari mengambil langkah panjang, melompati barisan tiang. Orang tuanya telah berhasil mendesak Tatang menjadi pegawai daripada pemain gulat. Walaupun begitu Tatang masih belum kehilangan hobi bermain gulat.
Sejak kecil, Tatang senang bermain gulat. Karung seberat 50kg pun dibanting dengan mudah. Pernah mengganti kasur 3 kali karena kesenangannya bermain gulat. Dan pada usia 16 tahun, Tatang sudah bisa bersaing dengan pamannya, juara atlet gulat amatir.
Sekitar 20 tahun kemudian, dari tubuhnya yang masih gagah setinggi 175 cm, dan beratnya 110 kg. Badan besar itu membuat anak – anak menjadi takut. Profesinya beralih menjadi pawang komodo yang awalnya sebagai pemandu wisata.
“Aduh, aduh kenapa aku jadi begini?” keluh Tatang
“Mereka tak setuju aku jadi pegulat, tetapi aku suka bergulat! Apa salahnya bergulat? Waduh…” Imbuhnya.
Betapa malangnya nasib Tatang, sambil memberi makan komodo Tatang merenung. Hancur harapan menjadi pegulat. Tiba – tiba Sony, rekan Tatang datang dan mengajaknya kekantor pusat.
“Tang! Tatang!” teriak Sony
“Ada apa Son?” jawab Tatang
“ Tang, kita dipanggil kantor pusat! Penting ini” kata Sony terengah – engah. Tatang yang masih bingung dengan Sony langsung bertanya “memangnya kenapa?”.
“Gini Tang, Minggu depan mau ada perayaan ulang tahun kebun binatang, dan kita rapat berkumpul disana.” Kata Sony. “Ayo! Ayo! Pasti seru tuh!” Ajak Tatang.
Seminggu kemudian dari perencanaan yang matang, ulang tahun kebun binatang dirayakan sangat meriah. Ada atraksi binatang, sirkus, foto bareng binatang dan lain – lain. Tatang senang karena anak – anak tidak takut lagi dengannya. “Menjadi badut itu menyenangkan!” tutur Tatang. Dari kostum beruang yang lucu, baru pertama kali Tatang menikmati acara tahunan itu, dibanding tahun – tahun sebelumnya yakni menjadi petugas keamanan yang mesti garang. Saat yang menjadi paling istimewa selama di kebun binatang.
Hari - hari berikutnya, Tatang kembali seperti biasa, yakni mengambil ember berisi potongan – potongan daging dari dapur dan menuju kandang komodo. Ditengah perjalanan, ada seekor ular Phyton lepas dari kandang mengejar anak kecil penjual permen. Tatang menyusul, namun terlambat karena kaki anak itu baru dililit ulat Phyton. Semua orang sekitar kaget melihat adegan itu. Tatang dengan siaga masuk diantara kerumunan.
Ular Phyton itu sangat besar, panjangnya 10 meter, kepalanya sebesar telapak tangan, dan perutnya sepaha orang dewasa. Dengan mudah Tatang menarik Ular Phyton itu layaknya menarik tambang. Setelah lilitannya lepas dari badan anak itu, ular Phyton melilit Tatang hingga tak berkutik. Badan setinggi 175 cm jatuh. Lilitan Phyton yang amat kencang membuat Tatang sesak napas. Dari teknik tersendiri, Tatang berhasil melepaskan diri dan menaklukan ular Phyton itu. Kepalanya ia bungkus dengan karung lalu dikembalikan kekandangnya oleh pawang ular Phyton. Saking beratnya Phyton itu, badannya bisa digotong tiga orang.
Sambil tersenyum bangga, Tatang kembali mengambil ember berisi daging untuk ia berikan ke komodo. Biasanya saat Tatang masuk kekandang komodo ia berbaur dan bermain dengan kawanan komodo. Para wartawan yang mencari Tatang langsung memotretnya ketika Tatang dikandang komodo. Aksinya yang selalu menarik perhatian akhirnya menjadi sebuah acara tentang Tantang si pawang. Dimana petualangan Tatang ke hutan – hutan untuk menangkap ular, buaya, macan, burung, dan hewan – hewan lainnya kemudian bermain dan menjelaskan binatang itu lalu dilepas lagi. Tatang memang senang bergulat, namun acara itu sepertinya cocok bagi Tatang kenekatan menaklukan seperti buaya dan banteng.
Tahun 2012 dan 20 tahun
Aku tahu usiaku tak lama lagi kepala dua. 31 hari lagi masa remajaku akan habis. Tapi aku tak akan menyesal dengan itu tidak apa kata orang. Soal masa yang terindah biarkan kau simpan sendiri masing - masing. Untuk sementara masa terindahku adalah masa anak - anak. Bukan masa remaja. Dan sekarang aku sedang membuat masa yang lebih indah dari sebelumnya.
Jumat, 06 Januari 2012
[Nana's Corner] Pacaran ama Kaskus
Bukannya ane maho gan. Mentang – mentang mayoritas kaskuser cowo. Awal mulanya ane belom kecanduan, tapi kok ane jadi kepincut yaaa ama kaskus. Kayak orang misal ada trit bisa dikomen, bisa di quote. Beda ama wiki yang ga bisa dikomen. Semenjak itu ane masih belum ada rasa wah sama kaskus. Ooh kaskus mengapa kau sulit sekali dipalingkan. Ane jadi bingung. Yang jadi plus – plusnya itu kaskus emotion. Ane makin demen aja ngaskus. Kaya :cewek :peluk :baikhati :marah :malu :mad itu beberapa emot paporit ane gan.
Itulah sebabnya ane ga berenti – berenti ngaskus. Aaah emang bener – bener serasa pacaran. Itu emotnya gemesin banget (kecuali :maho). Jadi kalo ane baca – baca trit respon dari agan/aganwati diwakili oleh emot, terutama pro – kontra pasti emotnya bervariasi. Ane makin jatuh hati sama kaskus. Yang pasti menusia juga begitu. Kadang moody kadang kaga. Oh kaskus, tetaplah berekspresi jangan kaku. Aa mau liat eneng seneng dan kecewa. Temanilah Aa yang sedang sepi. Mari kita sama – sama ngobrol ngebahas topik bareng eneng. Kalo sehari kaga ngaskus, penyakit kengen Aa kambuh.
Itulah sebabnya ane ga berenti – berenti ngaskus. Aaah emang bener – bener serasa pacaran. Itu emotnya gemesin banget (kecuali :maho). Jadi kalo ane baca – baca trit respon dari agan/aganwati diwakili oleh emot, terutama pro – kontra pasti emotnya bervariasi. Ane makin jatuh hati sama kaskus. Yang pasti menusia juga begitu. Kadang moody kadang kaga. Oh kaskus, tetaplah berekspresi jangan kaku. Aa mau liat eneng seneng dan kecewa. Temanilah Aa yang sedang sepi. Mari kita sama – sama ngobrol ngebahas topik bareng eneng. Kalo sehari kaga ngaskus, penyakit kengen Aa kambuh.
Langganan:
Postingan (Atom)